Pendusta Itu Sifat Orang Munafik | Sesungguhnya kejujuran melahirkan keberkatan dan kebaikan seumur hidup kita sedangkan pembohongan hanya mampu  menyelamatkan sementara dan menghancurkan nama baik dan reputasi kita selamanya. Bila sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong yang lainya, begitupun bohong selanjutnya, maka pembohong itu tak tahu mana yang benar.


Pembohong pada hakikatnya hanyalah membohongi dirinya sendiri bukan membohongi orang lain tapi tetap menyusahkan orang lain.


Pendusta Itu Sifat Orang Munafik


Bohong atau dusta adalah sifat buruk yang sangat dibenci, dan Allah sendiri mengutuknya. Kebohongan merupakan induk dari berbagai macam perkara buruk yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.


Berbohong adalah pangkal dari berbagai kejahatan, dan salah satu ciri golongan orang munafik adalah mereka yang suka berkata dusta.


Al-qur’an dan hadist secara jelas mencela bagi manusia yang suka berbohong. Didalam Al-quran berbohong adalah termasuk perbuatan orang-orang yang tidak beriman. Rasullullah menegaskan haramnya perbuatan dusta atau kebohongan dan menjadi salah satu sifat orang munafik:


Artinya: Tanda orang munafik ada tiga: berkata bohong, ingkar janji, mengkhianati amanah (HR Bukhari & Muslim).


Abdullah Ibn Mas’ud RA, sabda Rasulullah SAW:


إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ؛ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا


Maksudnya: Jauhilah kalian daripada sikap suka berbohong kerana berbohong akan membawa kepada perbuatan kemaksiatan, dan perbuatan kemaksiatan akan membawa ke Neraka.

Jika sekiranya seseorang itu sentiasa berdusta, maka kelak dia akan dicatat di sisi Allah SWT sebagai pendusta.


Perbuatan dusta adalah salah satu perbuatan yang dapat merosak dan melenyapkan amal ibadah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,


“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga walaupun ia salat, puasa, walaupun ia mengira bahwa ia menjadi seorang Muslim, yaitu berdusta saat berbicara, jika berjanji dia ingkar, dan berhianat apabila diberi amanat (kepercayaan)”.


Hadith riwayat al-Bukhari: 6094

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian; Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan mereka pula berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran".(Surah Al-Asr,Ayat 1-3)